DHCP (untuk Dynamic Host Configuration Protocol) relay atau agen relay adalah Protokol Bootstrap yang relay DHCP pesan antara klien dan server untuk DHCP pada Jaringan IP yang berbeda. Ini bisa menjadi host atau router IP yang “mendengarkan” pesan klien DHCP disiarkan di subnet dan relai mereka ke server DHCP dikonfigurasi. DHCP server kemudian akan mengirim respon lagi menggunakan agen relay DHCP kembali ke klien DHCP.
II. LATAR BELAKANG
Penggunaan DHCP server pada jaringan yang mempunyai banyak subnet menjadi efisien. Hal ini disebabkan karena DHCP server tidak perlu dipasang pada setiap subnet yang ada, melainkan hanya dipasang terpusat atau pada beberapa subnet saja, Oleh karena itu menggunakan DHCP pada topologi yang memiliki banyak client dapat mempermudah pekerjaan kita.
III. MAKSUD DAN TUJUAN
Mesetting DHCP pada suatu jaringan yang memiliki jaringan akan menjadi efisie dan mudah, selain itu Pengaktifan dan konfigurasi DHCP relay agent dapat dilakukan dengan mudah sehingga pekerjaan administrator jaringan tidak bertambah secara signifikan. Oleh karena itu kita sebagai administrator jaringan wajib mengetahui konfigurasi DHCP ini.
IV. ALAT DAN BAHAN
1. Komputer atau Laptop
2. Packet Tracer
V. JANGKA WAKTU
5 menit - 10 menit
VI. TAHAP PELAKSANAAN
1. Setting ip address pada Router dengan MLS agar saling terhubung
2. Selanjutnya Routing dari Router ke setiap Vlan yang yang terdapat pada MLS.
int gig0/1 (interface yang terhubung ke Router/MLS)
ip add (ip add kalian)
no sh
ip route (network VLAN dan subnet) (next Hop)
3. Dari MLS kita setting routing agar terhubung ke DHCP server
4. Lalu test ping ke gateway masing-masing VLAN dari DHCP server
ip route (network DHCP server dan subnet) (next hop)
![]() |
| VLAN 40 |
![]() |
| VLAN 50 |
![]() |
| VLAN 60 |
6. Selanjutnya kita pasang IP DHCP Relay Agent di MLS-0
int vlan 40
ip helper-address 192.168.10.10 (ip DHCP server)
int vlan 50
ip helper-address 192.168.10.10 (ip DHCP server)
int vlan 60
ip helper-address 192.168.10.10 (ip DHCP server)
7. Kemudian kita setting semua ip address client dari statik ke DHCP.
Jika sukses berarti konfigurasi berhasil.
VII. KESIMPULANDengan menggunakan konfigurasi DHCP administrator jaringan tidak perlu repot-repot mesetting atau mengatur ip dari setiap client, selain itu DHCP Relay Tidak membutuhkan router yang mempunyai kemampuan untuk meneruskan DHCP broadcast message atau mempunyai fasilitas BOOTP relay agent, dan Pengaktifan dan konfigurasi DHCP relay agent dapat dilakukan dengan mudah sehingga pekerjaan administrator jaringan tidak bertambah secara signifikan.
VIII. REFERENSI
TRAINING CISCO








No comments:
Post a Comment